Mengenal lebih dekat seluk beluk desa kami
Desa Kademangaran merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas wilayah sekitar 56,17 hektar, desa ini berada pada koordinat -6.908657, 109.137250 dan berada di ketinggian sekitar 2,9 meter di atas permukaan laut.
Menurut data terbaru, jumlah penduduk Desa Kademangaran mencapai 7.884 jiwa, terdiri dari 4.120 laki-laki dan 3.764 perempuan, dengan total 2.197 kepala keluarga. Kepadatan penduduknya cukup tinggi, yaitu sekitar 140 jiwa per hektar.
Secara administratif, Desa Kademangaran dipimpin oleh Kepala Desa Fery Mirojul Munir, S.T., yang dilantik pada Februari 2021 untuk melanjutkan sisa masa jabatan kepala desa sebelumnya hingga tahun 2025. Kantor desa beralamat di Jl. Kyai Kurtubi, RT 03/ RW 02 Kademangaran, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, dengan kode pos 52192.
Desa Kademangaran dikenal sebagai kawasan dengan tipologi perindustrian dan jasa yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat. Beragam sektor usaha tumbuh dan berkembang di desa ini, terutama melalui kehadiran UMKM unggulan. Beberapa produk khas Desa Kademangaran yang telah dikenal luas antara lain sarung tenun, batu bata, meubel dan furnitur berkualitas, serta aneka jajanan dan kuliner yang menjadi daya tarik tersendiri. Potensi ini terus didorong untuk meningkatkan kesejahteraan dan membuka peluang usaha bagi warga.
Di bidang pendidikan, Desa Kademangaran terus berkomitmen mencetak generasi muda yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlak mulia. Berbagai lembaga pendidikan tersedia di desa ini, mulai dari POS PAUD Melati Kademangaran, SD Muhammadiyah Kademangaran, MI Nahdlatul Ulama 01 Kademangaran, SMP Nahdlatul Ulama 01 Kademangaran, hingga SMK Nahdlatul Ulama 01 Kademangaran. Selain itu, terdapat pula TPQ serta lembaga pendidikan keagamaan lainnya yang turut membangun karakter dan keilmuan generasi penerus.
Asal-usul Desa Kademangaran berkaitan dengan tokoh spiritual bernama Mbah Demang atau Ki Demang, yang diyakini sebagai murid dari Ki Gede Sebayu, pendiri Kota Tegal.
Dalam sebuah kisah, Ki Demang ingin mengunjungi gurunya dan membuat perahu kecil (getek) untuk menyeberangi sungai. Karena kesaktiannya, ia mampu membalik aliran sungai yang semula mengalir ke utara menjadi ke selatan menuju tempat Ki Gede Sebayu. Namun, perahunya tersangkut di suatu daerah, yang kemudian dikenal sebagai Desa Procot.
Ki Demang wafat dan dimakamkan di daerah Kendal Serut, tetangga Desa Procot. Sebagai penghormatan, masyarakat menamai daerah tersebut dengan nama Desa Kademangaran, yang berasal dari kata 'Demang'.
"“Terwujudnya Desa Kademangaran yang maju dalam pembangunan, unggul dalam pelayanan, serta masyarakatnya religius, berakhlakul karimah, dan sejahtera.”"
Fery Mirojul Munir, S.T
Arif Rahman
Meli Amaliyah
Jurni Maliya
Zamroni, SHI
M. Naelul Urrof